|
SEBUAH HADIAH BAGI PARA PEMBERI
HADIAH DAN PARA PENERIMA HADIAH
"Setiap hadiah yang baik dan setiap hadiah yang sempurna adalah berasal dari atas, dan turun dari BAPA segala terang itu, dengan siapa tidak terdapat perubahan apa pun, juga tidak ada bayangan perubahan". Yakub 1 : 17.
Lebih dari sembilan belas abad lamanya pengadaan Natal, hari pertukaran hadiah yang sangat terkenal itu, telah disambut gembira di seluruh dunia Kristen sebagai salah satu dari hadiah-hadiah yang sempurna dan paling baik dari Allah. Dan perasaan ini telah dimulaikan dan diabadikan di hadapan kenyataan-kenyataan yang terkenal luas, bahwa Natal itu adalah bukan hari lahir Kristus, bahwa sesungguhnya Ia sama sekali tidak lahir dalam bulan Desember, bahwa peringatan akan hari itu adalah hanya suatu adat kebiasaan kapir yang di-Kristenkan, yang telah diabadikan dalam samaran Kristen yang menarik, dan bahwa ia itu bukan suatu hadiah yang datang dari Allah.
"Pada waktu ini Roh Natal itu telah ditelusuri ke belakang dalam sejarah ", demikian kata sebuah berita kiriman associated press bertanggal Chicago, December 23, 1935, "dan dikenal sebagai suatu 'musuh masyarakat umum' yang pernah ada.
"Karena dicap sebagai suatu kekapiran yang tidak syah, maka ia itu telah dihapuskan dari New England oleh orang-orang Puritans dalam tahun 1659.
"Kegembiraan dan perayaan Natal sedemikian rupa menjengkelkan sendi-sendi gereja yang penting itu, demikian pernyataan Prof. William Warren Sweet, ahli sejarah gereja dari Universitas Chicago, sehingga mereka telah mengeluarkan sebuah undang-undang yang berlaku di pengadilan umum daerah Massachusetts yang berbunyi:
"Barangsiapa yang kelak ditemukan merayakan sesuatu hari yang sedemikian ini seperti Natal dan sebagainya, baik dengan cara mengelak bekerja, berpesta pora, atau dengan sesuatu cara lain, sebagai sesuatu perayaan, akan didenda sebanyak lima shillings.”
"Hanya selama setengah abad yang terakhir ini suasana Natal itu secara umum telah diterima di Amerika, bahkan di dalam gereja, demikian ditegaskan oleh Professor Sweet".
Melihat kepada fakta-fakta sejarah yang terkenal luas ini, maka tahap selanjutnya dari masalah ini kiranya tidak perlu lebih jauh dibicarakan melebihi amaran Tuhan yang sederhana yang meliputi:
 |
|